DSDS #5 Sistem Moneter
Meski hari
menjelang siang, namun semangat para peserta tetap antusias untuk mengikuti
sesi ketiga dalam kegiatan DSD hari ini, Selasa 15 September 2015. Pada
kesempatan kali ini peserta diajak untuk menyimak materi ekonomi terkait sistem
moneter. Materi disampaikan secara rinci dan sistematis oleh kedua pematari
yakni Risaldi Kanacho dan Dini Masturi.
Berbicara
mengenai moneter, tentunya berkaitan erat dengan masalah keuangan dan sistem
mata uang yang berlaku. Indonesia sendiri menggunakan sistem mata uang floating
exchange system (Sistem mata uang mengambang bebas). Kurs mata uang
diserahkan pada pasar sesuai dengan besarnya permintaan dan penawaran. Sistem fiat
money seperti ini nyatanya sangat rentan terhadap krisis. Mulai dari krisis
di tahun 1997, 2008 dan krisis yang mulai terjadi di akhir 2015 ini, dimana
rupiah terus mengalami penurunan terhadap dolar.
Hal ini
diakibatkan karena berbagai faktor diantaranya adalah riba, perkembangan sektor
non-riil yang menyedot uang secara banyak dan tak banyak berpengaruh pada
sektoe riil. Satu hal yang paling fatal dalam sistem fiat money yakni
penggunaannya yang tidak di back-up oleh emas sehingga peredaran uang tidak
terkedali dan nilai mata uang menjadi tidak stabil.
Hal ini berbeda
dengan ekonomi islam, ekonomi islam menetapkan dinar dan dirham sebagai mata
uang yang anti terhadap krisis. Nilai mata uang sama dengan nilai intrinsik
yang terkandung didalamnya. Selain itu nilai emas juga cenderung stabil
sehingga tidak perlu khawatir terhadap inflasi. Misalnya saja 1 dinar = 4,25 gram emas yang berarti nilai pembuat dan nilai uangnya
sama berarti seberapapun dolar naik, maka uang
dinar akan mengikuti senilai dolar menghargai 4,25 gram emas. Inilah salah satu keunggulan mata uang dinar dan dirham yang anti
terhadap krisis dan inflasi. Yuk terapkan ekonomi islam salah satunya dengan
memberlakukan sistem mata uang dinar dan dirham dalam kehidupan perekonomian
kita. Salam Pembumian Ekonomi Islam, Terapkan...!
0 comments: