Sabtu, 19 Januari 2013, Kami dari divisi eksternal akhwat dan ikhwan, bersama dengan ketua ReLIEF STEI Hamfara Yogyakarta (Siti Nafsiah), melakukan kunjungan silahturahmi ke IESC FE UII. Tema yang kami angkat, mengenai “Pasar Islam”. Tepat pukul 13.30 kami tiba dilokasi dan langsung disambut hangat oleh salah satu anggota dari IESC FE UII yang bernama Novita Kusuma M. (sebagai bendahara) dan Yunice Karina T. (sebagai divisi PSDI). Obrolan ringan seputar basa-basi pun kami lakukan, hingga menuju ke suatu ruangan kelas ber-AC.
MC dari pihak UII mulai membuka jalannya acara. Pembacaan ayat suci Al-qur’an tentu menjadi acara yang selalu mendapat urutan pertama. Dilanjut dengan sambutan ketua IESC FE UII yaitu Fikri Farhan (angkatan 2011). Dalam sambutannya, ia sedikit memaparkan tentang latar belakang terbentuknya IESC lengkap dengan kepengurusan di dalamnya. IESC sendiri adalah kepanjangan dari Islamic Economic Study Club. Organisasi ini lahir dari kepedulian mahasiswa FE UII terhadap perkembangan ekonomi Islam. “Jujur saja, kami disini masih buta sekali terhadap ekonomi Islam, karena yang kami pelajari sehari-hari adalah ekonomi konvensional. Kami berharap dari teman-teman Hamfara bisa berbagi ilmu ekonomi Islamnya kepada kami” ucap Fikri dalam sambutannya. “Apalagi tentang pasar Islam, banyak dari kami yang masih belum tahu” tambahnya. Oleh karena itu, untuk mempersingkat waktu, kami persilahkan teman-teman dari Hamfara memulai presentasinya tentang “Pasar Islam”.
Akhirnya, acara inti pun dimulai. Presentasi “Pasar Islam” dibawakan oleh Mas Mustofa sebagai perwakilan dari ReLIEF STEI Hamfara Yogyakarta. Beliau menjelaskan tentang perkembangan ekonomi Islam secara singkat ditambah dengan pasar Islam itu sendiri. “Ekonomi Islam sebenarnya sudah kita yakini dan buktikan bersama bahwa sistem ekonomi Islam telah berjalan selama 1400 tahun yang lalu sejak di utusnya Rasulullah SAW, maka ekonomi Islam secara global sudah lengkap sebenarnya” jelas Mas Mus. Istilah pasar Islam sendiri sudah ada sebelumnya. Ini tercatat diliteratur yang ditulis oleh Yahya Bin Umar. Yahya Bin Umar ini adalah ulama dari negeri Afrika. Beliau hidup sekitar tahun 200H. Beliau menulis buku yang berjudul Ahkamu Suq (hukum-hukum pasar). Beliau menulis kitab tersebut atas dasar pada saat itu pemerintahan Islam di Afrika membentuk pasar yang didalamnya diterapkan peraturan muamalah (jual-beli) dalam Islam.
Dalam Islam, pertama, pasar erat kaitannya dengan interaksi muamalah antar manusia sehingga muncul terkait dengan fiqh muamalah. Kedua dengan bentuk pasar (pengaturan didalamnya). Ketiga dalam pasar Islam, barang yang diperjual belikan tidak boleh sembarangan masuk dalam pasar, ada aturan-aturan yang mengatur jenis barang yang boleh dijual dan yang tidak boleh dijual. Jadi intinya bahwa di dalam ekonomi Islam ada al milkiyah (kepemilikan), tanmiyatul maal (pengembangan harta), tasaroful maal (pembagian harta). Maka kesimpulannya, konsep pasar Islam tidak bisa diterapkan secara sempurna tanpa ada penerapan dari negara. Karena negara-lah yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur dan memberlakukan regulasi kepada warga negaranya, salah satunya adalah mengatur pasar yang erat kaitannya dengan muamalah antar sesama manusia” papar Mas Mus menutup presentasi. Kemudian dibuka sesi tanya jawab. Karena keterbatasan waktu, hanya satu penanya dari anggota IESC yang bertanya mengenai materi yang dibahas. Mas Mustofa langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis yang dilontarkan oleh mereka. Acara berjalan sangat seru dan berasa forum “intelektualnya”.
Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 15.00, dan sesi tanya jawab pun berakhir dengan penjelasan yang begitu singkat. Karena dari mereka meminta jawaban yang rinci dan lengkap, tentu tidak memungkinkan dijawab pada forum sesingkat itu. Maka saran dari kami, lain waktu tim dari IESC FE UII, berkenan kunjungan balik ke STEI Hamfara. Agar bisa melanjutkan dan bisa saling share ilmu ekonomi Islam. Tak lupa pula, kami promosi buku Ekonomi Mahzab Hamfara karya Pak Dwi Condro Triono, untuk direkomendasikan kepada mereka. Sayangnya, kami hanya membawa satu buku, dan itu pun juga punya salah satu akhwat eksternal. Jadi kami hanya bisa merekomendasikan untuk dibaca. Acara ditutup dengan pembacaan doa. Setelah itu, pemberian kenang-kenangan dari IESC kepada ReLIEF yang diwakilkan oleh Mas Mustofa. Acara berakhir dengan lancar dan sukses. Kegiatan ini salah satu cara menyebarkan pemahaman ekonomi Islam yang telah dipelajari di STEI Hamfara kepada kampus luar. Sesuai dengan visinya, yaitu ingin membumikan ekonomi Islam keseluruh penjuru dunia. Salam pembumian ekonomi Islam, TERAPKAN!!! [ida armala]
0 comments: